Persilahkan atau Silahkan?

Pada hari Selasa, 31 Juli 2007 saya mengikuti Workshop Kilas Balik Implementasi KTSP yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan. Ketika pembawa acara mempersilahkan Kepala Dinas untuk tampil ke depan mimbar, terdengar kata yang ditelinga saya agaknya kurang nyaman yaitu: “Kepada Bapak Kepala Dinas Kami Silahkan”.

Menurut saya,

Kepada Bapak Kepala Dinas Kami Persilahkan”.

atau

Kepada Bapak Kepala Dinas Dipersilahkan”.

atau

Kepada Bapak Kepala Dinas, Silahkan”.

Bagaimanakah pendapat Anda?

Saya sangat menunggu pencerahan dari para pembaca.

Terima kasih.

Ditulis dalam Umum. 19 Comments »

Informasi Terbaru Penerimaan CPNS 2007

Lowongan Penerimaan CPNS Bulan Agustus Buka Serentak Rekrutmen CPNS Serentak Bulan Agustus 2007. Ini kabar yang ditunggu-tunggu para pencari kerja. Kran rekrutmen CPNS 2007 bakal dibuka Agustus mendatang secara serentak. Hal ini ditegaskan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan), Taufik Effendi. ‘’Penerimaan CPNS 2007, berlangsung Agustus ini,’’ tandasnya kepada Komentar sebelum mengikuti raker bersama Komisi II DPR RI, kemarin (29/05).

Rekrutmen ini, kata dia, tidak lagi mengikuti ujian se-cara nasional, melainkan ma-sing-masing daerah harus proaktif mendaftarkan ke pusat. Soal formasi, Taufik mengatakan, akan sangat tergantung usulan daerah.

Oleh sebab itu, dia meng-imbau usulan tersebut harus jelas dan sesuai kebutuhannya.
‘’Misalnya untuk tenaga juru rawat, berapa orang yang diperlukan dan untuk rumah sakit atau puskesmas mana saja? Hal itu juga disertakan tanda tangan permintaan dari dokternya (rumah sakit atau puskesmas),’’ katanya. Pusat sendiri tinggal memberikan apa yang diminta dan dibu-tuhkan daerah.

“Kita berikan, lalu daerah sendiri yang uji CPNS itu,” katanya seraya mengatakan, penerimaan CPNS 2007 yang dimulai bulan Agustus akan diangkat bulan Oktober. “Jadi sekarang prosesnya cepat terutama tenaga pendidik dan kese-hatan,” kata Taufik.

Menurutnya, saat ini Ke-menterian PAN dan Departe-men Keuangan sedang me-nyusun sistem penggajian na-sional. Gaji terendah pegawai negeri sipil diupayakan terus naik dari Rp 1.060 juta tahun 2006 menjadi Rp 1,2 juta pada tahun 2007. Pada tahun 2008 gaji terendah pegawai negeri sipil akan dinaikkan lagi namun dia enggan me-nyebutkan jumlahnya.

Sedangkan bagi tenaga guru honorer, Menpan menjamin re-krutmen tahun 2007 selesai. Sedangkan honorer lainnya di-harapkan tahun 2009 rampung. Sedangkan Deputi SDM di BKN, Pepen Effendy menam-bahkan, pembuatan soal untuk tes CPNS di daerah, melibatkan perguruan tinggi negeri setem-pat. BKN sendiri, katanya ha-nya memberikan pedoman.

Sementara bagi daerah pe-mekaran baru, Effendy men-jelaskan, akan tergantung usulan penetapan dari pen-jabat setempat. “Pemberkasan yang dilakukan BKN tergan-tung usulan daerah, jika tidak memenuhi syarat, maka tidak dikeluarkan NIP,” kuncinya.
GAJI 13

Pemerintah diharapkan me-masukkan gaji ke-13 bagi Pega-wai Negeri Sipil (PNS) dalam revisi UU No 43/1999 tentang Kepegawaian. Sebab selama ini gaji ke-13 PNS baru kebijakan ad hoc pemerintah. “Kalau dimasukkan dalam UU kan lebih menjamin kepastian dan kekuatan yang tetap. Karena itu kami harap revisi UU No 43/1999 memasukkan gaji ke-13 dalam struktur gaji PNS,” imbuh anggota Komisi II DPR Ferry Mursildan Baldan, saat Rapat Kerja dengan Kemente-rian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, di Gedung DPR Jakarta, Selasa, (29/05).

Menurut Ferry, selama ini pemberian gaji ke-13 selalu dikaitkan dalam memperingati hari besar keagamaan. Namun sebaiknya diberikan pada pertengahan tahun, karena lebih bermanfaat untuk biaya anak sekolah. Dikatakan Ferry, saat ini pemerintah tengah merevisi UU pelayanan publik, di mana PNS harus melak-sanakan tugas publik, jika tidak masyarakat bisa mengadukan dan PNS tersebut bisa dikenai sanksi.

Namun pemerintah harus konsisten, jika PNS dituntut memenuhi kewajiban maka haknya harus dibenahi. Di tempat yang sama, Menteri Negara Pendayagunaan Apara-tur Negara, Taufik Effendi me-ngatakan, soal kenaikan atau perubahan gaji PNS masih diba-has dengan DPR. Apakah gaji ke-13 masuk dalam struktur gaji baru PNS juga belum diputuskan.

“Apakah struktur gaji PNS akan berubah pada 2008, saya belum tahu pasti. Karena masih dibahas di DPR,” elak Taufik.

Sumber : Website MENPAN Menteri departemen pendayagunaan aparatur negara

 

Ditulis dalam Pendidikan. 11 Comments »

Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta

Masih masalah PSB 2007/2008, sekarang beberapa SLTA swasta terancam “mati”. Dengan berkurangnya siswa yang mendaftarkan ke beberapa SLTA swasta menimbulkan beberapa pendapat yang bermunculan.

  1. Pemerintah sepertinya sedang konsentrasi pada SLTA Negeri yang bermutu baik dengan mengabaikan SLTA swasta yang sedang “kolap”.
  2. Pemerintah sepertinya sedang meberikan bantuan pada SLTA negeri yang maju, sehingga ada kecenderungan sekolah negeri yang maji akan semakin maju dan sekolah yang tertinggal akan semakin ketinggalan.
  3. Sekolah negeri kecenderungan lebuh murah dari sekolah swasta.

Nah sekarang keadaan yang sebenarnya terjadi di Kuningan.

  1. Masih ada beberapa SMK yang masih kekurangan siswa baru.
  2. Masih ada beberapa SMA Negeri yang masih kekurangan siswa baru.
  3. Masih ada SMA/SMK Negeri yang menarik DSP lebih mahal dari SMA/SMK swasta. Sehingga orang tua yang mendaftarkan ke SMA/SMK Negeri yang DSP-nya cukup mahal mereka bisa protes. Tetapi yang mendaftrakan ke swasta mereka tidak banyak komentar.
  4. Lulusan SMP dan MTS di Kuningan kurang lebih 14.5000 yang melanjutkan ke SMA, MA, dan SMK kurang lebih 8.000, sehingga ada 6.500 orang yang tidak melanjutkan kemana-mana.

Yang jadi masalah sekarang adalah ke manakah 6.500 lulusan SLTP itu?

Apakah mereka bingung untuk memilih ke SMA atau ke SMK?

Apakah mereka kecewa tidak diterima di sekolah negeri?

Apakah mereka takut ke sekolah swasta yang biayanya cukup mahal?

Mengapa mereka (yang 6.500 orang) tidak melanjutkan ke SLTA?

Mungkin jawabannya adalah faktor ekonomi yang kurang mendukung.

Kalau memang ke sekolah negeri lebih murah, mengapa masih ada beberapa Sekolah negeri yang masih kekurangan siswa?

Kalau memang ke sekolah swasta lebih mahal, mengapa beberapa sekolah swasta justru sudah ditutup pendaftaran?

Ternyata jawaban yang mendekati keberadaan itu adalah, faktor ekonomi masyarakat pada saat ini kurang baik.

Ditulis dalam Pendidikan. 1 Comment »

SMA dan SMK

Setelah dua pekan berada pada awal tahun ajaran 2007/2008 kondisi beberapa SMA (beberapa SMA swasta) masih kekurangan siswa. Keadaan ini mengakibatkan bermunculannya berbagai pendapat.

  1. Sepertinya pemerintah sedang melaksanakan pembangunan dan pengembangan pada SMK lebih besar dari SMA.
  2. Siswa SMK lebih diarahkan pada keterampilan/kecakapan hidup.
  3. Siswa SMA lebih diarahkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
  4. SMA swasta yang “kolap” kecenderungan dibiarkan “mati”.
  5. SMK yang prestasinya beik diarahkan untuk bekerja sama dengan pihak industri.
  6. Kurikulum SMK diarahkan dengan kebutuhan industri.
  7. Pembangunan UGB SMA mulai diberhatikan mulai tahun 2006.
  8. Pengembangan SMK mulai diperbanyak baik itu SMK kecil atau SMK biasa, sehingga bermunculan SMK Negeri dan SMK Swasta bagai jamur di musim hujan.

 

Dari bergai pendapat di atas terjadi beberapa pertanyaan.

  1. Apakah lulusan SMK harus mampu mandiri yang kreatif atau menjadi tenaga kerja (yang suruh-suruh pihak lain) di tempat orang lain?
  2. Apakah lulusan SMA harus melanjutkan ke perguruan tinggi atau mampu mandiri dan bersaing dengan orang lain?
  3. Apakah lulusan SMK tidak boleh melanjutkan ke perguruan tinggi?
  4. Bagaimanakah lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi jurusan mesin, sedangkan di SMA tidak ada jurusannya?
Ditulis dalam Pendidikan. 1 Comment »

Ujung-ujungnya kita….

Guru yang terdaftar sebagai nominasi ujian sertifikasi guru pada saat ini sedang sibuk mengumpulkan data-data ril (bukti fisik) untuk memenuhi syarat administrasi. Mereka sibuk membuka, mencari dokumen-dokumen penting yang pernah dimilikinya untuk dilampirkan dalam portofolionya.

Sehingga ada guru yang mengeluh dengan kegiatan tersebut, “Untuk mendapatkan tunjangan fungsional saja sangat menyulitkan”. Mereka harus mengumpulkan point dengan batas tertentu.

Nah sekarang bagaimana kalau tidak memenuhi?

Apakah akan putus asa?

Atau menerima dengan apa adanya?

Jika segala usahanya gagal/belum berhasil?

Apakah akan tetap mengelu?

Apakah akan tidak akan menerima keadaan (takdir)?

Ujung-ujungnya kita itu dinilai amal perbuatan.

Ujung-ujungnya kita diuji keimanan.

Ujung-ujungnya kita harus percaya bahwa segala usaha kita ada yang menentukan hasilnya.

Ujung-ujungnya kita harus percaya bahwa amal perbuatan kita akan dibalas oleh Allah SWT hanya waktunya pembalasannya kita tidak tahu.

Ujung-ujungnya apa yang kita kerjakan sebagai amal ibadah kepada-Nya.

Sudah sadarkah kita tentang hal itu?

Coba renungkan bersama!

Sertifikasi Guru untuk Menaikkan Gaji Menjadi 2 Kali Lipat?

Mulai tahun 2008 bgai guru yang lulus sertifikasi guru akan mendapatkan tunjangan profesional yang besarnya sama dengan satu kali gai pokok, jadi seorang guru akan mendapatkan dua kali lipat gaji pada tahun 2007.

Keadaan tersebut (bisa jadi) mengakibatkan situasi di lingkungan guru semakin berharap-harap cemas. Berharap semua guru dapat disetifikasi dengan lulus baik dan layak sebagai guru yang profesional. Keadaan ini akan membawa pada bayangan guru yaitu bahwa setiap guru pasti lulus sertifikasi. Yang sudah diserfikasi akan mendapatkan gaji dua kali lipat. Padahal bukan gaji dua kali lipat tapi akan mendapatkan tunjangan fungsional setara dengan satu kali gaji pokok.

Para guru begitu gembira ketika ada sertifikasi guru dengan “iming-iming” gajinya dua kali lipat.

Tapi keadaan tersebut akan mulai memudar ketika seorang guru yang akan disertifikasi harus memenuhi kriteria tertentu. Maka terjadilah kegalauan dengan mengucapkan kalimat “sertifikasi guru hanya mempersulit guru saja, pemerintah sepertinya setengah hati”.

Saya setuju dengan diadakannya sertifikasi guru untuk menguji kompotensinya atau kualifaidnya. Dengan cara itu mungkin guru akan terpacu untuk meningkatkan kualitas dirinya, sehingga kalau sudah memenuhi kriteria baru guru tersebut mengikuti sertifikasi jangan memaksakan diri untuk mengikutinya.

Kalau seorang guru telah lulus sertifikasi baru diberi penghargaan berupa tunjangan profesional (besarnya agar disesuiakan dengan pemenuhan kesejahteeraan). Sekarang ada pemahaman bahwa sertifikasi merupakan formalitas untuk mendapatkan gaji dua kali lipat sehingga bagi guru yang belum siap akan menjadi iri, “Mengapa saya tidak lulus, tidak mendapatkan tunjangan profesiona? Kan saya juga PNS mengapa dibedakan? Kalau begini pemerintah sepertinya setengah hati untuk menysejahterakan guru”. Itulah pemahaman yang terjadi di lapangan.

Memang tidak dipungkiri sudah saatnya guru di Indonesia dimuliakan, disejahterakan, dan diberi penghidupan yang layak. Kalau sudah layak dalam kehidupan maka dengan adanya sertifikasi sepertinya tidak ada masalah. Meskipun dalam pelaksanaan sertifikasi beigtu ketat sepertinya tidak akan timbul masalah yang besar.

Ditulis dalam Artikel. 105 Comments »

MOS bukan Ajang “Penyiksaan” atau “Perpeloncoan”

Kegiatan awal tahun bagi siswa baru merupakan kegiatan yang sangat melelahkan dan sangat “menyiksa”. Para senior di sekolah masing-masing ada kencenderungan untuk “menyiksa” yuniornya dengan berbagai cara. Baik dengan cara yang mnguras logika atau dengan cara mengurang fisik. Kegiatan ini lama-lama akan dijadikan arena balas dendam atau hanya untuk curi-curi atau cari-cari kesempatan siswa senior terhadap siswa yunior.

Namun berbeda dengan kegiatan di tempat kami, kami tidak melibatkan siswa  senior (OSIS) dalam kegiatan awal tahun (masa orientasi siswa) tapi kami mencoba terjun langsung. Mereka (siswa senior/osis) kami gembleng untuk kegiatan tahun depan agar kegiatannya tidak berkesan menyiksa lahir batin siswa baru. Kami putuskan mata rantainya pada tahun ini agar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya (yang sekarang mungkin di sekolah lain masih melakukannya).

Kami mengenalkan lingkungan sekolah kepada para siswa baru dengan cara yang lain, kami mengusahakan agar siswa baru dapat senang. Kemudian kami akhiri dengan kegiatan bina mental spiritual. Sehingga siswa dikenalkan dengan cara-cara mengenal kecerdasan pada diri sendiri, yaitu mengenal kecerdasan emosional dan kecerdasan sipritual.

Mudah-mudahan dengan cara ini siswa baru menjadi lebih dewasa dan lebih mengenal lingkungannya.

 

Silahkan klik sambungan berikut.

Peserta MOS Diuji Keberanian untuk Menampilkan Kebolehannya

Menghadirkan Bintang Tamu pada Acara MOS

MOS di SMAKOS Diakhiri dengan Isak Tangis Peserta

 

 

Ditulis dalam Pendidikan. 3 Comments »

Pengembangan Diri dengan Eskul Paskibra

Suatu hari saya di kolling oleh teman lama ketika SMA yaitu teman saya ketika di pasukan pengibar bendera pada tahun 1989-1991. Saya jadi ingat ketika SMA dilatih menyanyikan Lagi Indonesia oleh Kendepdikbud Kabupaten Kuningan (Bapak Dana Setia). Beliau mengajarkan cara menyanyikan lagi tersebut kepada pasukan pengibar bendera.

Ketika pasukan pengibar bendera sedang melatih yuniornya dijuluki “tukang ngabending”. Tapi ketika tiap hari Senin menjadi pengibar bendera. Pokoknya harus siap pakai kapan saja untuk menjadi petugas upacara bendera.

Eskul Paskibra sepertinya dari dulu sampai sekarang salah satu eskul yang masih jarang ada Pembinanya kalaupun ada hanya simbol saja. Bahkan salah satu ekstra kurikuler yang pelatihnya tidak dibayar secara finansial oleh sekolah.

Sehingga eskul ini salah satu eskul yang mengirit biaya pembinaan dan pelatihan bagi pihak sekolah, tetapi keberadaanya sangat diperlukan, coba dengan eskul yang lain? Eskul ini (paskibra) sangat rapi, dan terorganisir dengan baik, mulai dari tingkat satuan (sekolah), kabupaten, provinsi, nasional.

Menurut saya eskul ini merupakan eskul yang kaderisasinya cukup baik. Jika dikaitkan dengan KTSP maka eskul paskibra merupakan pengembangan diri bagi siswa yang sangat baik. Eskul ini jarang melibatkan guru sebagai pembina atau pelatihnya. Bahkan bisa jadi diatu sekolah sampai tidak ada pembinanya.

Eskul Paskibra sangat kuat melibatkan angotanya, sebagai contoh, kalau eskul bola voli sekolah harus menyediakan sarana, kaos tim, dan biaya pembinaan dan pelatihan. Coba kalau eskul paskibra? Idealnya pihak sekolah menyediakan perlengkapan upacara yang baik, menyediakan pakaian serangam paskibra untuk satu tahun.

Seorang anggota paskibra harus menguasa beberapa keterampilan, bahkan harus sehar jasmani dan rohani. Setiap anggota paskibra harus beretika dengan baik. Contohnya: Ketika bertemu dengan senior harus hormat, ketika makan harus tepat waktu tidak boleh bicara, sebelum mulai dan mengakhiri latihan harus berkumpul dulu (apel) dan ditandai dengan berdoa, kalau berjalan (jika bersama) harus melangkah sama, dan banyak lagi.

Sehingga pembinaan dan pelatihan pada paskibra menurut saya pendidikan menyeluruh. Kalau metoda paskibra diterapkan pada kehidupan dunia pendidikan menurut saya sangat baik. Terutarama dalam regenerasi atau kaderisasi cukup baik.

Ditulis dalam Pendidikan. 103 Comments »

Kembali ke …. “Karedok Leunca” dan “Sambel Tarasi”

Kembali ke “karedok leunca” dan “sambel tarasi” itulah satu makanan khas Sunda. Setelah melalukan beberapa kegiatan yang melelahkan tiba-tiba ada undangan dari beberapa siswa SMA Kosgoro Kuningan. Undangan tersebut adalah acara syukuran menjelang berakhirnya mereka pada sebuah kegiatan di sekolah.

Begitu acara mengisi perut ternyata disuguhi “karedok leunca” dan “sambel tarasi” dengan “coel”-nya goreng ayam kampung dan sayuran.

 

Yang menjadi nikmat bagi saya adalah arena makan tersebut dilataran sawah dengan latar belakang gunung Mayana yang masih hijau. Terasa nikmat makan bersama mereka dengan udara segar. Angin semilir, pemandangan luas, dan suasana romantis.

Karena saya sering ”bercengkarama” dengan komputer mereka selalu menggoda saya seperti kata-kata Tukul ”Pa Kembali ke Karedok Leunca dan Sambel Tarasi”. Dasar anak-anak ada-ada saja.

 

Ditulis dalam Umum. 6 Comments »

Tidak Salah bukan berarti Benar

“Kamu saya tangkap, karena mengambil buah mangga tanpa permisi”.

”Pa, saya tidak (ber)salah”.

”Yang jelas kamu mengambil barang orang lain tanpa permisi berari kamu pencuri, setiap pencuri akan saya hukum.”

”Begini Pak, ketika saya sedang berjalan-jalan tangan saya diangkat ke atas dan saya tidak tahu bahwa ketika tangan keataskan, tanganku menyetuh buah mangga, dan buah itu terambil tanpa sengaja. Jadi saya tidak salah.”

”Ingat kamu tidak salah tapi belum tentu benar”.

Sekarang saya jadi berpikir apakah benar, bahwa tidak salah itu belum tentu benar, atau tidak salah itu tidak sama dengan benar?

Bagaimana pendapat Anda?

Ditulis dalam Umum. 5 Comments »