Sesah Hilapna

Kapungkur emut keur urang di lembur ulin duaan anjang-anjangan, unggal dinten teu weleh patepang, leungiteun sapoe silih teangan. Ayeuna anjeun duka di mana, sakapeung mah sok sindang dina impenan, hate kasuat-suat katineung, sono ka anjeun teu bisa dipapalerkeun, sesah hilapna.

Hanjakal teu tiharita, waktos anjeun nyarita, kedah ngalih ka hiji kota nu tebih duka di mana. Sigana lantaran cisoca kalangkung naros alamatna, meureun engke di sorga, urang pateupang deui sasarangan salawasna.

Ah matak waas mangsa katukang…

Ditulis dalam Basa Sunda. 11 Comments »

Jumpa untuk Berpisah dan Kerinduan

Hidup kita selalu berpasangan, hidup-mati, siang-malam, jumpa-pisah. Seperti diriku yang ditinggalkan olehnya. Dan diriku selalu bertanya, mengapa dulu kita pernah berjumpa kalau mau berpisah lagi.

Berjumpa untuk berpisah lagi, walaupun terlalu indah dilukiskan dengan kata untuk menjadikan sebuah syait, tetapi terlalu pahit untuk dikenang. Kenanganku yang pernah kualami bersamamu. Jangan kau harapkan ku akan mencari gantimu. Kunin kupergi mencari diriku sendiri. Mengapa wakti itu kita harus berjumpa, oh mengapa kini kita harus berpisah lagi?

Perpisahan itu aku alami sebagai pengalaman yang menyedihkan, aku coba untuk bertahan dan berusaha meredam kerinduan kepadanya.

Berkali sudah, kupendam kecewamu, sering tinggalkan diriku sendiri. Kesetiaan ini bukannya sandiwara, berkorban untukmu walau kadang kecewa. Tiap malam sendiri saja menunggu hingga malam berakhir sayang. Tiap kali bila kutanya jawabmu hanya maap dibibir saja. Mungkin harus lebih sabar, menghadapi dirimu.

Ditulis dalam Pribadi. 3 Comments »

Gadis Manis, Aku Tergoda

Ketika sedang duduk diteras tiba-tiba gadis manis yang lewat, siapa ya?

Siapa itu pernah aku tahu di muka rumahku yang baru, kubertanya siapakah namanya merahlah mukanya, aduh manis memang manis dasar manis tersenyum tambah manis, aduh ayu memang ayu dasar ayu tersenyum tambah ayu. Ku kira sangatlah marahnya sikapku jadi agak kaku, aku malu apakah salahku, tahu-tahu tersenyum padaku.

Aku mulai terpesona dengan gadis manis itu, apalagi dengan senyumannya, ah.. aku tergoda olehnya.

Tergoda aku mulai tergoda lagi karena ada sentuhan menawan telah kucoba melupakan namun tak mampu. Senyumnya mulai mencoba mengetuk hati ini aku terlena terbuai tingkahnya. Aku terhanyut dalam arus asmara. Aku tergoda, tergoda hingga aku tak mampu berpaling dari semua bayangan, senyumnya, dan segalanya aku tergoda.

Ditulis dalam Pribadi. 4 Comments »

Mancarimu, Hesty, Selendang Merah

Lelah aku mencarimu menelusuri relung-relung waktu yang cukup panjang.

Sayang, di mana kau berada? Lama sudah aku mencari. Kini hatiku gelisah padamu, apa salahku dan kau tinggalkan? Sayang oh aduh sayang, kapan kau kembali jangan kau biarkan kusendiri. Cintaku ini tetap suci abadi kini kasihmu menanti. Aku harapkan dirimu mengerti, kini kasihmu menanti.

Setelah sekian lama telah menanti, tiba-tiba ada seseorang terlihat melintas di mataku.

Oh… oh.. Hesty, mengapa wajahmu mirip dia, dia yang meninggalkan daku, pergi entah ke mana. Oh oh Hesti kau datang dikala aku rindu, rindu akan belaian kasih yang kini ditinggal jauh. Bilaku pandang wajahmu hatiku tersayat pedih. Karena teingat kala ditinggalkan pergi.

Selama kau tinggalkan aku menyimpan sebuah kenangan-kenangan darimu.

Selendang warna merah kau berikan dulu padaku kini akan kupakai pada hari pertunanganmu. Ingat disaat itu selendang disaat itu selendang merah pengijat hati sebagai tanda mata sebelum kita berpisan kini kita bertemu kau bukan mililkku lagi.

Waktu aku melihat terenyum bahagia, ingin kumenggantikan yang duduk disampingmu, aku pulang dahulu sebelum pestamu itu, selendang merah itu pengusap air mataku, akan kusimpan slalu kenangan hidupku.

Ditulis dalam Pribadi. 3 Comments »

Seuntai Bunga Tanda Cinta

bunga1.jpg

Telah kutrima suratmu yang lama kuduga dahulu memang kumerasa diriku sangat hina pastilah kau akan menolakku. Selamat menempuh hidup baru dengan kasihmu, aku relakan nasibku sudah begini, terimalah seuntai bunga sebagai tanda kasih. Kasih yang suci padamu sayang.

Usah risaukan diriku anggaplah angin nan lalu memang seharunya kutidak menyintaimu yang kini tak henti menyiksaku. Selamat menempuh hidup baru dengan kasihmu. Aku relakan nasibku sudah begini, terimalah seuntai bunga sebagai tanda kasih. Kasih yang suci padamu sayang.

Ditulis dalam Pribadi. 1 Comment »

Dalam Kerinduan: Aku Rindu Kamu

Telah lama kau tinggal sayang, telah kau pergi sayang, ingatkah kau pada diriku, yang rindu padamu, betapa sedih di hati yang kunanti tiada kembali, haruskah kuhidup sendiri, tanpa kawan lagi. Dalam kerinduan ku menanti sayang, dalam kerinduan hatiku.

Aku rindu senyumu yang manis, akun rindu tatapan matamu yang sejuk, aku rindu kerling matamu yang tajam, aku rindu kata-katamu yang lembut, aku merindukanmu. Aku rindu kamu.

Ditulis dalam Pribadi. 4 Comments »

Pagi-pagi Sudah Ribut……..

Pagi-pagi sudah ribut ditempat kerja, baru saja masuk ke tempat kerja sudah ada telepon lagi dari kantor lain, ”Kalau ada waktu ditunggu sekarang, penting [mau minta tolong”, akhirnya saya pukul 08.00 berangkat ke kantor itu, sepulangnya dari kantor itu, eh teman-teman sudah ribut lagi, ”Ikut ya, tolong nanti foto dan rekan vidoenya”, saya jawab lihat situasi dulu ya. Baru saja masuk ke lab. MM, anak-anak (siswaku) dari dua kelas sudah protes, ”Bapak jangan pergi ya, nanti kan pemantapan, kami kan harus mengerjakan tugas dari Bapak”, kata saya ”Ya”. Belum juga duduk, temanku menyapa lagi ”Kalau nanti mau keluar, Lab. MM saya pakai”, saya jawab ”Ya”.

Setelah pukul 10.00 saya berpikir dan saya harus memilih keputusan, ”Apakah saya harus pergi memenuhi teman yang punya misi promosi tempat kerja di tempat lain?” atau ”Saya harus memenuhi para siswa untuk dibimbing? Kelihatannya mereka sangat antusias untuk pemantapan. Atau saya menuhi teman saya untuk memberi kesempatan mamakai lab mm, dan sata pergi ke tempat lain?”

Ah.. mengapa saya harus bingung, hati saya berkata ”saya rindu pada anak-anak meskipun mereka nakal-nakal”.

Ditulis dalam Pribadi. Leave a Comment »

Akhirnya Tidur Pulas………..

Senin sore badan terasa lelah, pikiran terasa lelah juga, akhirnya saya pulang dulu untuk melepaskan kelalahan tersebut. Setibanya di rumah saya disambut oleh kedua anakku, ah rasa lelah tersebut mendadak hilang. Mereka langsung menyambutku untuk minta diajarkan materi yang telah diterangkan di sekolah. Akhirnya kami bercengkarama bersama mereka. Ah asyiknya berkumpul bersama mereka.

Setelah solat Isya ada telepon dari teman saya mengundang datang ke tempat kerja karena ada sesuatu yang harus diselesaikan. Akhirnya saya kembali ke tempat kerja. Sesampainya di tempat kerja saya harus on-Line dengan teman yang di Malaysia. Akhirnya saya on-Line juga sampai pukul 21.00, setelah ada teman yang mengajak bulutangkis. Karena badan masih terasa lelah akhirnya saya pulang.

Sesampainya di rumah saya langsung keperaduan, dan sadar-sadar pukul 04.00 karena hapeku membangunkan beberapa ”Saat ini pukul empat pagi, mohon segera bangun”.

Ah ternyata tadi malam saya tidur pulas, mengapa ya saya bisa tidur pulas? Apakah karena rasa cape yang terlalu dinikmati sehingga meninabobokan saya? Atau kalau ingin tidur pulas harus kecean dulu?

Ada yang tahu mengapa bisa tidur pulas?

Ditulis dalam Pribadi. Leave a Comment »

Cape ‘Deh’

Hari ini terasa melelahkan pikiran dan badan, seharian harus mencoba membimbing siswa membuat blog. Yang sangat melelahkan tiba-tiba lebar pita koneksi internet jadi mengecil dan lalu lintas sambungan jadi macet. Tapi setelah lewat siang lumayan lancar lagi. Mereka asyik belajar menulis, saya biarkan mereka untuk menulis apa saja, dan saya biarkan mereka untuk memulai dengan kesukaanya.

Ditulis dalam Pribadi. 7 Comments »

Andai Kau Datang

Terlalu indah dilupakan terlalu sedih dikenangkan setelah aku jauh berjalan dan kau kutinggalkan, betapa hatiku bersedih, mengenang kasih dan sayangmu, setulus pesanmu kepadaku.

Andaikan kau datang kemari Adakah jalan yang kau temui untuk kita kembali lagi Bersinarlah bulan purnama seindah serta setulus cintanya Bersinar terus sampai nanti tulisan ini ku akhiri

Ditulis dalam Pribadi. 6 Comments »