Mengapa Lebih Banyak Wanita?

Ketika saya mengikuti acara seminar sehari Tasikmalaya pada tanggal 27 April 2008 saya melihat pesertanyanya lebih banyak ibu-ibu, diperkirakan ada 70% kaum wanita yang memadati ruangan seminar tersebut.

Apakah guru-guru itu didominasi kaum wanita? Atau yang berniat untuk belajar itu didominasi kaum wanita? Ataukah memang kaum wanita saaat ini lebih banyak dari kaum laki-laki? Buktinya ketika acara seminar tersebut kaum wanita (ibu-ibu) lebih banyak dari laki-laki. Ataukah hanya kebetulan saja, karena acaranya hari Minggu?

Yang penting saya besyukur dapat berjumpa dengan guru-guru di tatar Priangan Timur.

Ditulis dalam Artikel. 6 Comments »

Senang Dapat Bertemu dengan Teman Seperjuangan



Pada hari Minggu tanggal 27 April 2008 bertempat di Aula rektorat Unsil Tasikmalaya telah diadakan seminar sehari tentang penggunaan model pembelajaran berbasis TIK untuk mengarahkan guru agar profesional. Kegiatan ini diadakan oleh alumni FKIP Prodi Bahasa Inggris Unsil.


Kegiatan diikuti oleh 300 peserta, dari guru SD, MI, SMP, MTs, SMA, SMK, MA yang ada di wilayah Priangan Timur. Kegiatan ini sangat menarik perhatian para peserta. Para peserta disuguhi beberapa model pembelajaran berbasis TIK sekaligus mencobanya dengan praktik/demo langsung menggunakan laptop yang disediakan panitia atau yang dibawa peserta. Semua laptop yang ada di ruangan seminar saling terhubung dengan koneksi akses point yang disediakan oleh unsil dan telkom. Selain itu peserta juga dimanjakan dengan akses internet gratis dengan menggunakan dua fasilitas akses point.


Dan pada bagian akhir seminar diisi dengan beberapa motivasi dalam pembelajaran agar menjadi guru profesional yang disampaikan oleh Prof. Dr. Didi dari UPI Bandung. Para peserta juga tidak merasa jenuh mengikutinya, karena para penyaji menyampaikannya dengan menggunakan multimedia.


Pukul 15.00 acara seminar selesai dan saya merasa senang dapat bertemu dengan guru-guru yang ada di Kota Tasik, Kabupaten Tasuk, Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar. Saya dapat bersilaturahmi dengan teman-teman seperjuangan. Dan saya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah berusaha keras untuk mengadakan kegiatan tersebut dengan sukses. Juga tidak lupa kepada Pak Ruslan dari Unsil yang mengajak saya jalan-jalan dan makan di rumah makan @….., juga yang telah memberikan kenang-kenangan kepada saya.

Dan terima kasih kepada Pak Soni Holis guru Bahasa Inggris SMAN 1 Ciamis yang telah mengajak saya untuk bertemu dengan teman seperjuangan di kota Tasikmayala. [Pak Soni adalah salah seorang Panitia yang mempunyai ide untuk memperkenalkan media bahan ajar berbasis TIK kepada guru-guru (peserta seminar), beliau juga yang selalu mengontak saya, bahkan saya dijemput dan diantar pulang oleh beliau. Untuk Pak Soni saya mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya dan Pak Soni tetap mengembangkan media bahan ajar berbasis TIK untuk mata pelajaran Bahasa Inggris].

Ditulis dalam Berita. 6 Comments »

Pasti Lulus UN 2008

Perhatikan ilustrasi berikut

“Orang yang memakan bubur panas, tenetu akan menyantap bubur dari bagian yang paling pinggir (bagian yang dingin), kemudian ke bagian dalam (panas), yang tenttu saja tidak adan terasa begitu panas lagi.”

Konsep orang yang memakan bubur tersebut dapat kita terapkan untuk mengerjakan soal Ujian Nasional, artinya kerjakan soal yang mudah dahulu, kemudian yang sulit, dengan tahapan seperti itu soal tidak akan terasa sulit lagi.

Begitu juga dalam mengerjakan soal bahasa Indonesia, kerjakan soal-soal yang menguji daya ingat atau hapalan tentang istilah atau pemahaman.

Begitu juga agar siswa kita bisa lulus dalam ujian nasional dengan nilai yang baik harus memenuhi hal-hal di bawah ini.

[1] ada niat “saya bisa, saya mampu”

[2] ingin tahu

[3] fokus

Ditulis dalam Artikel. 11 Comments »

Mengenang R.A. Kartini: 21 April

imageDalam surat Al Baqarah Ayat 257, Kartini menemukaan kata-kata yg amat menyentuh nuraninya ; “Orang-orang yg beriman dibimbing Allah dari gelap menuju cahaya ( MInadzdzulumaati Ilaan Nuur )“. lalu kenapa kita tak pernah mengetahui nya ?

DOOR DUITERNIS TOT LICHT
( Habis Gelap Terbitlah Terang )

Tinta Sejarah Belum Lagi kering menulis namanya, namun wanita-wanita negerinya sdh terbata-bata membaca cita-citanya. Tujuh tahun yg lalu namanya kembali mencuat ke permukaan setelah seorang sejarawan Indonesia mempermasalahkan gelar kepahlawanannya. Lepas dari kaitan itu kita tak perlu mempermasalahkan dia benar atau salah atau pantaskah ia mendapat gelar pahlawan atau tidak, yang pasti sejarah harus diungkapkan baik dan buruknya & terserah kpd pendengar sejarah utk menilai dan berinterpretsi thd sejarah tsb.

Kartini tdk dapat diartikan lain kecuali sesuai dengan apa yg tersirat dalam kumpulan suratnya; “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT“, yg terlanjur diartikan oleh Armijn Pane sbg, “Habis Gelap Terbitlah Terang“. Sedangkan Prof. Dr. Haryati Soebadio, Dirjen Kebudayaan Depdikbud, yg notabene cucu RA Kartini mengartikannya sbg “idari Gelap Menuju Cahaya“, yg kalau kita lihat dalam Al Qur’an akan tertulis sbg, “Minadzhdzhulumati Ilaan Nuur“. Ini merupakan inti ajaran Islam yg membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya (iman).

Kartini ada dlm proses kegelapan menuju cahaya, tapi cahaya itu belum sempurna menyinari krn terhalang oleh usaha westernisasi . Kartini yg dikukung oleh adat dan dituntun oleh Barat telah mencoba meretas jalan menuju ke tempat yg terang. Dan apakah yg kita lakukan kini merupakan langkah-langkah maju ataukah surut ke belakang…?

KARTINI : “….IBU ADALAH SEKOLAH BAGI ANAK-ANAKNYA”

Berapa banyak dewasa ini jabatan dan kedudukan penting yg pada mulanya dipegang oleh kaum pria kini dipegang oleh kaum wanita. Berapa banyak pula jumlah pekerjaan yg dimasuki oleh kaum wanita sehingga banyak kaum pria yg hrs kehilangan pekerjaannya.

Seorang wanita sekalipun tdk bekerja maka ia tdk akan kehilangan nafkahnya, karena ia hidup dari tanggungan hidup suaminya. Tapi apa artinya jika seorang pria kehilangan pekerjaannya..? Maka mulut yg ada dibelakangnya, yaitu mulut istri dan anak-anaknya akan tetap menganga menanti kehadirannya, mengharapkan sesuatu yg dibawanya. Apa jadinya negeri ini jika kaum prianya menganggur ? Kalau bukan petaka, tentu paling tdk negeri ini menjadi “Lembah Amazone “.

Padahal wanita lebih diperlukan sebagai “sekolah” bagi anak-anaknya. Dan bukan sbg kuda beban atau ayam-ayam pengais yg tertatih-tatih dan tersuruk-suruk menanggalkan pribadinya yg asli. Kartini tdk pernah mengimpikan wanita-wanita sesudah generasinya menjadi bebas tanpa kendali atau merebut hak lelaki hingga mengingkari fitrahnya.

SURAT KEPADA STELLA
(tertanggal 18 Agustus 1899)
“Sesungguhnya adat sopan santun kami orang Jawa amatlah rumit. Adikku hrs merangkak, bila hendak berlalu dihadapanku. kalau adikku duduk di kursi, saat aku lalu, hrslah ia turun duduk di tanah dengan menundukkan kepala sampai aku tak terlihat lagi. Mereka hanya boleh menegurku dgn bahasa kromo inggil. Tiap kalimat haruslah diakhiri dgn “sembah”. Berdiri bulu kuduk, bila kita berada dlm lingkungan keluarga Bumiputera yg ningrat. Bercakap-cakap dgn orang lain yg lebih tinggi derajatnya haruslah perlahan-lahan, jalannya langkah-langkah pendek-pendek, gerakannya lambat-lambat spt siput. Bila berjalan cepat dicaci orang, disebut sbg kuda liar. Peduli apa aku dgn segala tata cara itu…..Segala peraturan itu buatan manusia dan menyiksa diriku saja. Kamu tdk dapat membayangkan bagaimana rumitnya etiket keningratan di dunia Jawa itu….

Tapi sekarang mulai dgn aku, antara kami (kartini, Roekmini dan Kardinah) tdk ada tatacara itu lagi. Perasaan kami sendirilah yg akan menunjukkan atau menentukan sampai batas mana cara Liberal itu boleh dijalankan.

Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, keningratan pikiran (fikroh), dan keningratan budi (akhlaq). Tdk ada manusia yg lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat org membanggakan asal keturunannya. Apakah berarti sdh beramal sholeh org yg bergelar macam Graaf atau Baron..? Tidaklah dapat dimengerti oleh pikiranku yg picik ini,..”

Sebelum kita melanjutkan surat-surat Kartini yg lain ada baiknya kita melihat sahabat pena Kartini yg merupakan musuh-musuh dlm selimut yg berusaha mempengaruhi Kartini dgn cara dan pahamnya masing-masing.

Mereka itu adalah :
image
1. Mr. J.H Abendanon
Datang ke Hindia tahun 1900. Ditus oleh pemerintah Belanda utk melaksanakan politik Ethis. Tugasnya adalah sbg Direktur Departemen Pendidikan, Agama dan Kerajinan. Karena masih baru ia meminta nasehat teman sehaluan politiknya yaitu Snouck Hurgronje. Snouck memiliki konsepsi politik Asosiasi, menurutnya memasukkan peradaban BArat dlm masyarakat pribumi adalah cara yg paling ampuh utk membendung dan mengatasi Islam di Hindia Belanda. Tapi tdk mungkin mempengaruhi rakyat sebelum kaum ningratnya dibaratkan akan semakin mudah membaratkan rakyat Bumi putera. Untuk itu maka langkah pertama yg hrs diambil adalah mencari orang-orang ningrat yg Islamnya tdk teguh lalu dibaratkan. Dan pilihan pertama adalah Kartini.

2. Annie Glassor
Seorang guru yg mempunyai akte bahasa dan mengajar secara privat bahasa Perancis kpd Kartini. Annie Glasser dikirim oleh Abendanon utk memata-matai dan mengikuti perkembangan Kartini. Melalui Annie Glasser-lah Abendanon mendidik, mempengaruhi dan menjatuhkan Kartini.

3. Stella (Estalle Zeehandelaar)
Sewaktu dlm masa pingitan ( + 4 tahun ) Kartini banyak membaca utk menghabiskan menghabiskan waktunya. Tetapi Kartini tdk puas mengikuti perkembangan pergerakan wanita di Eropa hanya melalui majalah & buku-buku. Krn ingin mengetahui keadaan sesungguhnya maka Kartini memasang iklan disebuah majalah negeri Belanda, yaitu Hollandsche Lelie. Dgn segera iklan itu disambut oleh Stella, wanita Yahudi anggota pergerakan Feminis di Belanda yg bersahabat karib dgn gembong Sosialis, Ir H. VAn Kol.

4. Ir H Van Kol
Pernah tinggal di Hindia Belanda selama 16 tahun. Ia berkenalan dgn Kartini dan berusaha memperjuangkan Kartini agar dpt pergi ke Belanda atas biaya pemerintah Tinggi Belanda. Tapi rupanya ada udang di balik batu. Ia berharap dpt mengajak Kartini ke Belanda sbg saksi hidup tentang kebobrokan pemerintah Hindia Belanda di tanah jajahan. Melalui Kartini, Van Kol ingin mengungkapkan penyelewengan yg dilakukan para pejabat Hindia Belanda. Sehingga partai Sosialis, tempatnya bercokol, dpt berkuasa di parlemen & menjatuhkan partai yg berkuasa.

5. Ny Van Kol (Nellie Van Kol)
imageSeorang penulis berpendirian humanis dan progresif. Org yg paling berperan mendangkalkan aqidah Islamiah Kartini. Pada mulanya ia bermaksud menjadikan Kartini sbg seorang Kristen tapi gagal. Mulanya ia berbuat seolah-olah sbg penolong yg mengangkat Kartini dari keadaan tdk mempedulikan agama menjadi penuh perhatian. Bahkan ia berhasil mengakhiri “Gerakan mogok sholat dan mogok ngaji” yang dilakukan Kartini.

Kita buka kembali beberapa cuplikan surat Kartini yg sedikit membuka siapa dan mau apa ia.
…Orang kebanyakan meniru kebiasaan orang baik-baik, orang baik-baik itu meniru perbuatan orang yang lebih tinggi pula, dialah orang Eropa “ (kepada Stella, 25 Mei 1899)

” Aku mau meneruskan pendidikan ke Holland, karena Holland akan menyiapkan aku lebih baik untuk tugas besar yg telah aku pilih “. (kepada Ny Ovinksoer, 1900)

” Sekarang kami merasakan badan kami lebih kokoh, segala sesuatu tampak lain sekarang. Sudah lama cahaya itu tumbuh dalam hati kami. Kami belum tahu waktu itu dan Ny Van Kol yg menyibak tabir yg tergantung dihadapan kami. Kami sangat berterimakasih kepadanya, “ (kepada Ny Ovinksoer, 12 Juli 1902)

” Ny Van Kol banyak bercerita kepada kami tentang Yesus yg Tuan muliakan itu, tentang rasul-rasul Petrus dan Paulus, dan kami senang mendengar itu semua,” (kepada Dr Adriani, 5 Juli 1902)

” Malaikat yg baik beterbangan disekeliling saya dan Bapak yg ada dilangit membantu saya dlm perjuangan saya dengan bapakku yg ada di dunia ini,” (kepada Ny Ovink Soer, 12 Juli 1902)

Itulah beberapa surat yg Kartini layangkan kpd orang-orang yang menjadi “sahabat”nya, dan yg berkiblat kpd Kristen atau yg berusaha menggiringnya ke arah pemikiran Barat.

image
BERUSAHA MENJADI MUSLIMAH SEJATI
imageKartini memiliki pengalaman yg tdk menyenangkan semasa belajar mengaji. Ibu guru mengajinya memarahi dia dan menyuruhnya keluar karena Kartini menanyakan makna ayat Al Qur’an yg dibacanya tadi.

Inilah suratnya kepada Stella tertanggal 6 November 1899 dan kepada Abendanon tertanggal 15 Agustus 1902 ;

“Mengenai agama Islam, Stella, aku hrs menceritakan apa. Agama Islam melarang umatnya mendiskusikannya dgn umat agama lain. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku kalau aku tidak mengerti dan tdk boleh memahaminya.

Al Qur’an terlalu suci, tdk boleh diterjemahkan ke dlm bahasa apapun. Di sini tdk ada yg mengerti bahasa Arab. Orang-orang disini belajar membaca Al Qur’an tetapi tdk mengerti apa yg dibacanya. Kupikir, pekerjaan orang gilakah, orang diajar membaca tapi tdk mengerti apa yg dibacanya. Sama saja halnya spt engkau mengajar aku membaca buku berbahasa Inggris, aku hrs menghafal kata demi kata, tetapi tdk satupun kata yg kau jelaskan kepadaku apa artinya. Tidak jadi soleh pun tdk apa-apa asalkan jadi orang baik hati, bukankah begitu Stella..??

” Dan waktu itu aku tdk mau lagi melakukan hal-hal yg aku tdk mengerti sedikitpun. Aku tdk mau lagi melakukan hal-hal yg aku tdk tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tdk mau lagi membaca Al Qur’an, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan bahasa asing yg aku tdk mengerti apa artinya, dan jangan-jangan ustadz-ustadzahku pun tdk mengerti artinya. Katakanlah kepadaku apa artinya nanti aku akan mempelajari apa saja.

Aku berdosa. Kitab yang mulia itu terlalu suci sehingga kami tdk boleh mengerti artinya.”.

Sampai pada suatu ketika Kartini berkunjung ke rumah pamannya, seorang Bupati Demak. Saat itu sedang berlangsung pengajian bulan khusus utk anggota keluarga. Kartini ikut mendengarkan pengajian bersama Raden Ayu yg lain dari balik Khitab (tabir). Kartini tertarik kpd materi yg sedang diberikan, tafsir Al Fatihah, oleh Kyai Saleh Darat, ulama besar yg sering memberikan pengajian di beberapa kabupaten di sepanjang pesisir utara. Setelah selesai pengajian, KArtini mendesak pamannya agar bersedia untuk menemaninya utk menemui Kyai Saleh Darat.

” Kyai perkenankan saya menanyakan sesuatu, bagaimanakah hukumnya apabila seseorang yg berilmu namun menyembunyikan ilmunya..?

Tertegun sang Kyai mendengar pertanyaan Kartini yg diajukan secara diplomatis. Kyai Saleh Darat paham betul akan maksud pertanyaan yg diajukan Kartini krn sebelumnya pernah terlintas dalam pikirannya. (Dialog ini dicatat oleh Ny. Fadillah Bc. Hk Cucu Kyai Saleh Darat)

Singkat cerita tergugahlah sang Kyai utk menterjemahkan Al Qur’an ke dlm bahasa Jawa. Dan ketika hari pernikahan Kartini tiba, Kyai Saleh Darat memberikan kepadanya terjemahan Al Qur’an juz pertama. Mulailah Kartini mempelajari Al Qur’an. Tapi sayang sebelum terjemahan itu rampung, Kyai Saleh Darat berpulang ke rahmatullah.

Dalam surat Al Baqarah Ayat 257, Kartini menemukaan kata-kata yg amat menyentuh nuraninya ;
” Orang-orang yg beriman dibimbing Allah dari gelap menuju cahaya ( MInadzdzulumaati Ilaan Nuur ) “.

Kartini amat terkesan dgn ayat ini, krn ia merasakan sendiri proses perubahan dirinya, dari pemikiran jahiliyah kpd pemikiran terbimbing oleh Nuur Ilahi. Dan sebelum wafatnya Kartini, dlm banyak suratnya mengulang kata-kata “ Dari gelap menuju cahaya “, yg ditulis dalam bahasa Belanda sbg ” Door Duisternis Toot Licht “.

Yang kemudian dijadikan kumpulan surat Kartini oleh Abendanon yg sama sekali tdk mengetahui bahwa kata-kata itu dikutip dari AlQur’an. Ditambah lagi diterjemahkan sebagai “Habis Gelap Terbitlah Terang” oleh Armijn Pane.

Setelah pengajian tsb terjadilah perubahan besar dalam diri Kartini. Kini ia mulai memahami Islam. Coba simak beberapa suratnya lagi ;

” Sudah lewat masanya, tadinya mengira bhw masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yg paling baik tiada taranya, maafkan kami, tetapi apakah Ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna..?? Dapatkah Ibu menyangkal bhw dibalik hal yg indah dlm masyarakat Ibu terdapat banyak hal yg sama sekali tdk patut dinamakan peradaban ?? “ (kepada Ny Abendanon, 27 October 1902)

” Bagaimana pendapatmu tentang Zending, jika bermaksud berbuat baik kpd rakyat Jawa semata-mata atas dasar cinta kasih, bukan dalam rangka Kristenisasi…………….bagi orang Islam, melepaskan kepercayaannya sendiri dan memeluk agama lain merupakan dosa yg sebesar-besarnya……..pendek kata, boleh melakukan zending, tetapi janganlah meng-kristen-kan orang lain. Mungkinkah itu dilakukan ? “ (kepada E.C Abendanon, 31 january 1903)

Memang kumpulan surat-surat Kartini bukanlah kitab suci. Tapi kalau kita telaah kembali maka akan nampaklah apa cita-citanya yg luhur.

Sayang itu semua sudah mengalami banyak deviasi sejak diluncurkan dahulu, setelah berlalu tiga generasi konsep Kartini tentang emansipasi semakin hari semakin hari jauh meninggalkan makna pencetusnya. Sekarang dgn mengatasnamakan Kartini para feminis justru berjalan dibawah bayang-bayang alam pemikiran Barat, suatu hal yg malah ditentang oleh Kartini. Bagaimana tanggapanmu wahai para wanita..??

wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

Hilal Achmad
Taken From : Permata, Bogor
http://swaramuslim.net/

Ditulis dalam Artikel. 4 Comments »

Siswa Kelas XII Keasyikan Mengedit Audio Video

Siswa kelas XII Smakos sedang asyik mengedit audio video. Kegiatan ini sebagai salah bagian ujian praktik Mata Pelajaran TIK dan tugas akhir. Mereka begitu asyik mengedit videonya baik yang berasal dari foto atau film. Kegiatan tersebut dilaksanakan di laboratorium multimedia. Mereka keasyikan membuat album kenang-kenangannya. Dan hasilnya bagus-bagus dan menarik.

Ditulis dalam Artikel. Leave a Comment »

Tatapan Siswa kelas XII SMA

Tatapan-tapan siswa kelas XII.
Apa yang kau tatap?
Menatap ke masa depan?

Menatap sebuah pemandangan yang indah?
Menatap untuk membalas tatapan?

Mereka berpose dengan seenaknya.
Enakkah hati mereka saat ini?

Ada yang tahu, apa yang mereka tatap

Ditulis dalam Umum. 2 Comments »

Sabtu Kelabu

Sabtu pagi cuaca mendung, hatiku masih tetap cerah. Semangatku masih tetap kuat.

Sabtu siang cuaca terasa semakin mendung, hatiku mulai tidak cerah lagi. Semangatku masih tersisa dan masih tetap kuat.

Sabtu sore betul-betul mendung, hatiku kelabu, semangatku tinggal sisa-sisa kelelahan.

Ah dirimu tidak menampakkan diri, ke manamah dirimu itu?

Lelah aku mencarimu menelusuri relung-relung waktu yang cukup panjang.

Sayang, di mana kau berada? Lama sudah aku mencari. Kini hatiku gelisah padamu, apa salahku dan kau tinggalkan? Sayang oh aduh sayang, kapan kau kembali jangan kau biarkan kusendiri. Cintaku ini tetap suci abadi kini kasihmu menanti. Aku harapkan dirimu mengerti, kini kasihmu menanti.

Ditulis dalam Artikel. 1 Comment »

Jadi Ingat Dirinya

Setelah sekian lama telah tidak bertemu dan menantinya, tiba-tiba ada seseorang terlihat melintas di mataku yang mirip dia. Ah jadi ingat pada dirinya ketika melihat seseorang.

Oh… oh.. Hesty, mengapa wajahmu mirip dia, dia yang meninggalkan daku, pergi entah ke mana. Oh oh Hesti kau datang dikala aku rindu, rindu akan belaian kasih yang kini ditinggal jauh. Bilaku pandang wajahmu hatiku tersayat pedih. Karena teingat kala ditinggalkan pergi.

Ditulis dalam Pribadi. Leave a Comment »

Sebuah Keindahan

Keindahan bersamamu
ketika kita duduk bersama
ketika bertukar pikiran
ketika saling berbagi
ketika saling menolong
dan yang paling indah
adalah ketika berjamaah bersamamu [meskipun berlainan barisan]
Itulah sebuah keindahan yang tidak akan dilupakan

Ditulis dalam Pribadi. 2 Comments »

RT 45 Puri Asri 3 Kuningan (Asrikah?)

Kompleks perumahan Puri Asri 3, adalah kompleks perumahan yang lebih besar daripada jika dibandingkan dengan Puri Asri 1 dan Puri Asri 2. Kompleks perumahaan Puri Asri 3 adalah kompeks perumahan tempat saya tinggal. [Asrikah kompleks tersebut/]

Puri Asri 3 hanya diduduki oleh dua RT dalam satu RW, yaitu RT 45 dan RT 46 dibawah RW 08 Ciporang Kuningan. Yang unik di Puri Asri ini adalah RT 45, mengapa unik RT ini? Saya adalah warga RT 45 yang dimpimpin oleh seorang Rt yang cukup cekatan, gesit dan penuh dedikasi. di RW 08 terdapat Mushola, lapang voli, di Rt 45 pun punya mushola dan lapang voli [sekarang lapang voli sudah berganti dengan sebuah bangunan baru]. Di RW diadakan acara “muludan” di RT 45pun diadakan malah lebih besar dari acara di RW/DKM.

Ketua RT 45 Puri Asri 3 sangat gigih untuk mendatangkan Bupati Kuningan dalam acara “muludan”. Dan Bupati pun datang untuk menghadiri acara “muludan” di RT 45 sampai tuntas. Namun persiapan dalam rangka acara “muludan” yang akan mendatangkan Bupati begitu cepat, dan cukup merepotkan panitia.


Beginilah salah satu kegiatan ibu-ibu yang sedang mempersiapkan konsumsi.


Panitia sedang menunggu kedatangan Bupati Kuningan


Para “inohong” Puri Asri 3, paling kiri Ketua RT 45 Puri Asri 3


Kelompok musik dan paduan suara RT 45 Puri Asri 3 Kuningan


Ketua RT 45 sedang memberikan sambutan


Bupati Kuningan dalam memberikan sambutannya juga meyerahkan bantuan berupa uang tunai dan aspal 20 drum untuk mengaspal jalan di kompleks puri Arsi 3 agar lebih asri lagi kompleks perumahannya. [Perasaan yang mengundang Bupati ketua RT 45 tapi bupati memberikan bantuan untuk satu kompleks, wah hebat juga]

Ditulis dalam Berita. 8 Comments »