Dengar Suara Hatimu

Kamu marah?
Kamu bosan?
Kamu sudah tidak sudi lagi?
Kamu benci?
Wajahmu masih menyimpan
rasa rindu
rasa kangen
rasa kasih
rasa sayang
rasa cinta
Hatimu berkata
masih malu
masih benci tapi rindu

Sekarang….
Coba dengar kata hatimu…
Dengar dan dengar lagi
Kata hatimu mengakui semuanya
Coba dengar lagi suara hatimu
Suara hatimu mengatakan yang sejujurnya

Mengenal Gurindam

Puisi lama merupakan pancaran kehidupan masyarakat lama yang memiliki ciri-ciri:

  1. bersatu, tidak pecah belah, dan hidup lebih padu, dalam kesatuan itu ada yang mengikat yaitu adat istiadat yang telah turun-temurun,
  2. setiap orang saling mengenali
  3. hidup tolong-menolong, bergotong –royong membangun rumah, mengerjakan sawah, mengadakan keramaian, suka duka selalu bersatu.

Latar belakang masyarakat atau keadaan masyarakat sangat berpengaruh terhadap hasil karya yang lahir pada masa itu. Gurindam sebagai salah satu bentuk puisi yang lahir pada masa itu merupakan pancaran kehidupan masyarakat saat itu. Tak hanya pada gurindam, hal ini tampak jelas pula terlihat dalam bentuk-bentuk puisi lain yang dihasilkan saat itu, baik dalam pantun, syair, maupun gurindam. Apalagi pada gurindam sebagai bentuk puisi asli Indonesia. Sekedar mengingatkan kembali inilah contoh pantun, dalam contoh ini disajikan pantun teka-teki:

Buah pinang buah belimbing

Ketiga dengan buah mangga

Sungguh senang berbapak sumbing

Biar marah tertawa juga

Bentuk pantun jelas berbeda dengan bentuk puisi lama yang lain yaitu syair. Cobalah Anda buka kembali pembelajaran 1! Perhatikanlah rimanya dan juga jumlah baitnya. Rima syair a – a – a – a sedangkan pantun a – b – a – b. Jumlah bait dalam syair lebih banyak karena syair mengisahkan sebuah cerita. Syair bersifat epis, yaitu berupa cerita. Baris dalam pantun terdiri atas 4 baris, dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris terakhir sebagai isi.

Bagaimanakah dengan gurindam? Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri atas dua baris tiap baitnya dan bersajak a – a. Baris pertama berupa syarat dan baris kedua berupa jawab.

Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji seorang sastrawan Melayu. Disebut Gurindan Dua Belas karena terdiri atas dua belas pasal. Inilah pasal pertama.

Barang siapa tidak memegang agama

Sekali-kali tidakkan boleh dibilangkan nama

Barang siapa mengenal yang empat

Ia itulah orang yang makrifat

Barang siapa mengenal Allah

Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal dunia

Takutlah ia barang yang terperdaya

Barang siapa mengenal akhirat

Tahulah ia dunia mudarat

Kurang fikir, kurang siasat

Tinta dirimu kalah tersesat

Fikir dahulu sebelum berkata

Supaya terlelah selang sengketa

Kalau mulut tajam dan kasar

Boleh ditimpa bahaya besar

Jika ilmu tiada sempurna

Tiada berapa dia berguna

Berdasarkan contoh gurindam tersebut, sangat jelas ada keterkaitan antara isinya dengan kehidupan sehari-hari. Kesemuanya berupa nasihat. Nasihat yang berguna bagi manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, agama merupakan pegangan hidup di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang tidak memilikinya dan tidak melaksanakannya, maka tak hanya celaka di dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karena itu, hidup di dunia harus menjauhkan diri dari hal-hal yang mudarat,harus berhati-hati, baik dalam berkata-kata maupun berfikir karena semua itu merupakan ilmu yang berguna dalam kehidupan.

Berikut Gurindam Dua Belas pasal keenam.

Cahari olehmu akan sahabat,

Yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,

Yang boleh tahukan tiap seteru.

Cahari olehmu akan isteri,

Yang boleh dimenyerahkan diri.

Cahari olehmu akan kawan,

Pilih segala orang yang setiawan.

Cahari olehmu akan abdi,

Yang ada baik sedikit budi.

Bagaimanakah dengan gurindam ?

Kurang fikir, kurang siasat,

Tentu dirimu kelak tersesat.

Fikir dahulu sebelum berkata,

Supaya terelak silang sengketa.

Orang malas jatuh sengsara,

Orang rajin bayak saudara.

Ilmu kepandaian boleh dikejar,

Asal mau rajin belajar.

Menolong sesama wajib dan perlu,

Tetapi tolonglah diri dahulu.

Terima kasih kepada Ibu Dra. Euis (Guru SMAN 1 Kuningan) yang selalu berdiskusi dengan saya ketika ada waktu senggang.

Ditulis dalam Artikel. 38 Comments »