10 Tipe Guru dalam Mengajar

Belajar di kelas itu sebenarnya sungguh menyenangkan. Tapi bagaimana mau senang kalau gurunya tidak “sreg” di mata kita? Itulah namanya belajar di dalam kelas. Semuanya butuh kerja keras. Kalau mau senang-senang yah tinggal pergi ke tempat hiburan.

Dari pengamatan saya selama belajar di dalam kelas ada 10 macam tipe guru diantaranya.

1. Tipe Pengasih Lagi Maha Penyayang

Guru ini selalu memberikan kisi-kisi sebelum berlangsungnya UTS dan US. Kisi-kisinya bukan sembarang kisi-kisi. Kisi-kisi ini hampir 100% akurat persis dengan soal ujian. Sudah pasti yang mempelajari kisi-kisi, ujiannya akan dapat 100.

2. Tipe The Hulk

Nah ini Guru pas menit-menit pertama masuk ngajarnya enak….santai… Tapi setelah 15 menit kemudian dia berubah menjadi MONSTER. Perangainya berubah. Mendadak emosian, marah-marah ke para siswa. Apalagi pas dia lagi asik-asik ngajar ada siswa yang terlambat, maka tamatlah nasib siswa tersebut.

3. Tipe Penjaga Karcis

Sebelum peembelajaran dimulai guru ini terlebih dahulu mengecek tugas siswa minggu kemarin apakah sudah dikerjakan atau belum. Kalau belum mengerjakan tugas siswa tidak boleh masuk. Tugasnyapun aneh-aneh ada yang disuruh merangkum buku yang tebalnya 200 halaman sampai menganalisis kasus yang susahnya minta ampun.

4. Tipe Pendongeng

Sesuai dengan namanya, guru ini di setiap sela-sela pengajarannya selalu mendongengkan para siswa dengan cerita-cerita tentang kehidupannya dan men-sharing segala sesuatu tentang pengalamannya.  Kesulitan ekonomi sampai masalah cinta monyet masa kecilpun dia ceritakan.  Ketika dia mendongeng, para siswa pada tepar semua.

5. Tipe Motivator

Guru ini selalu mengajarkan kebaikan kepada mahasiswanya untuk tetap bersemangat setiap harinya terutama pada saat pembelajaran.  Apabila ada siswa yang cemberut atau kurang bersemangat maka dia dengan segera menceriakan para siswanya.  Dia tidak akan mulai mengajar kalau semua siswanya belum merasa “HEPI”.  Kadang jam belajar tersebut lebih terasa sebagai ajang curhat.

6. Tipe Pejuang

Guru ini mengemban tugas yang sangat berat. Guru ini dengan mati-matian memperjuangkan para siswanya. Hal apapun akan dia lakukan untuk mendongkrak prestasi siswanya. Walaupun otak siswanya tinggal setetes dia tetap semangat mengajarinya walaupun dilanda kesusahan yang sangat. Inilah guru yang sangat mulia.

7. Tipe Bos Besar

Guru dengan tipe ini cenderung ingin enaknya aja . Masuk ke kelas ngajar sekitar 30 menitan setelah itu memberi soal atau tugas kepada siswanya. Selagi siswanya mengerjakan tugas tersebut dia malah keluar ntah mau kemana dan gak tau mau ngapain. Yang jelas dia kabur dari kelas. Sekitar 15 menit sebelum jam perkuliahan selesai tiba-tiba mukanya nongol lagi.

8. Tipe Tukul

Guru ini setiap masuk kelas pasti ngecengin siswa. Pokoknya ada saja yang bisa dia jadikan lelucon. Kalau kehabisan bahan lelucon, dia malah ngecengin mukanya sendiri. Banyak siswa yang muntah darah gara-gara kebanyakan dengar omongan lucu dari si guru. Belajar bersama guru ini ibarat nonton acara Tawa Sutra.

9. Tipe Pembunuh Berdarah Dingin

Biasanya guru ini berwajah seperti debt kolektor. Kuliah bersama guru dengan tipe ini membuat hari-hari kita serasa lebih panjang.  Satu detik rasanya seperti satu menit.  Dan satu menit rasanya seperti satu jam. Siswa yang di ajar dengan guru bertipe ini kebanyakan dari mereka pada mati rasa. Matinya diakibatkan terkena serangan jantung.

10. Tipe Black In News

Ini adalah guru teladan. Guru ini selalu mengajarkan mata pelajaran kepada siswanya dengan ramah. Dia menyajikan berbagai informasi yang sangat bermanfaat. Yang diajarkannya tidak hanya sekedar teori akan tetapi guru ini juga mengajarkan bagaimana aplikasinya di dalam kehidupan nyata. Setiap pertanyaan yang dilontarkan siswa kepadanya pasti akan dia jawab dengan penjelasan yang sedetail-detailnya. Orangnya sangat ramah, peduli akan sesama dan lingkungan. Pokoknya nih guru Black Community banget deh

Bagaimana dengan pengalaman belajar Anda?

7 Tanggapan to “10 Tipe Guru dalam Mengajar”

  1. masedlolur Says:

    aku sih guru satu tipe saja
    yaitu tipe ku
    tapi 10 tipe guru cukup membuat “telanjang” si guru

  2. titi Says:

    Akang tipe yang mana nih? Btw suka nonton tawa sutra ya? Siapa tokoh idolanya? pasti Budi Anduk deh…hahahahha…

  3. awan sundiawan Says:

    @titi: tahu aja….

  4. edy Says:

    Beri fererensi type yang bagus jangan yang jeleknya yang mendominasi, misalnya bagaimana jadi guru yang baik dan menyenangkan. Beri tip-nya. nuwun

  5. Yd.I Says:

    Assalamu’alaikum,

    Kalau Guru yang akan saya terangkan dibawah termasuk tipe apa ? Pendapat saya begini :
    Jangan pernah lagi mengatakanan guru sangat berjasa kenapa karena kalimat itu dimata publik mengandung arti bahwa Guru adalah segalanya padahal masih banyak profesi-2 positif lain yang juga sangat berjasa termasuk pemulung.

    Pemulung, Pedagang, Buruh Bangunan, Petani dsb. mereka mendapatkan gaji dari hasil barang yang dijual atau dari barang yang mereka dapat kemudian dijual, atau jasa kerja mereka. Sedangkana guru (coba pikir) siapa yang menggaji mereka, kalau bukan rakyat (secara tidak langsung dari pajak dan sebagainya). Kenapa sebagian mereka mengatakan bahwa mereka telah berjasa dengan mengajar, kan jasanya sudah dibayar dengan gaji mereka dapet pensiun lagi. Perhatikan para pemulung, pedagang, buruh dll mereka tidak pernah mengatakan berjasa.

    Di samping itu pada saat murid libur panjang/ pendek guru pun ikut libur dan tetap digaji lagi. Pantaskah gaji mereka ditingkatkan lagi dalam situasi ekonomi seperti ini?. Kenyataannya (saya mengalami sendiri) banyak guru yang tidak faham atas pelajaran yang ia ajarkan (Guru SD tempat anak saya sekolah). Sebagai contoh dalam matematika 1+1=2 tidak mungkin 3 atau 4. Mereka juga sering memberikan PR yang notabene adalah PR bagi orang tua karena ternyata palajaran tersebut belum diajarkan. Hal itu terjadi bukan 5-6 kali tetapi sepanjang tahun (sering sekali). Pantaskan guru seperti itu dinaikkan gajinya?.

    Ada juga guru yang sengaja memberi tugas dengan mata pelajaran yang hanya ada pada buku yang mereka rencanakan, secara tidak langsung murid harus membeli buku itu. Setelah memiliki buku tersebut tetap saja guru menyuruh muridnya untuk menulis pelajaran atau merangkum semua pelajaran di buku itu. Bukannya langsung diterangkan supanya menghemat waktu (buat apa ada buku), jadi pantaskan gaji mereka dinaikkan ?.

    Dan banyak lagi kejadian yang memancing pertanyaan “Pantaskah Gaji guru (PNS) dinaikkan ?” sedangkan waktu kerja mereka hampir sama dengan waktu belajar murid (1/2 hari).

    Terima kasih dan mohon maaf.
    Wassalam.

  6. raha Says:

    bagus ihh postingannya…

    n_n

  7. Purwant Says:

    postingan yang bagus kawan, jadi bahan inspirasi saya. Tapi saya tipe yang mana ya…tipe tukul nggak, tipe 10 juga kurang….jadi bingung ni..


Tinggalkan komentar