Tidak biasanya saya melek sampe pagi bersama ”Neng Kokom”puter, memang sudah niat untuk menyelesaikan sebuah tugas sampe pagi. Untung saja “Neng Kokom” setia menemani saya bekerja sampa pagi. Kepala sudah pusing, mata sudah ngantuk, tapi “Neng Kokom” masih tetap segar, malah bernyanyi sesuka saya, mulai dari lagu-lagu pop sunda, pop Indonesia, dangdut, lagu mancanegara, dan sebagainya untuk menghibur saya, agar tidak ngantuk.
Coba kalau “Neng Kokom” punya perasaan seperti saya, wah pasti sudah tidur pulas. Karena “Neng Kokom” nyawanya dari listrik ya selama listrik nyala lancar-lancar saja.
Ah cape deh…
Desember 30, 2007 pukul 3:05 am
Suka melek juga nih kang Awan? Mumpung libur kang, nyiapin-nyiapin bahan apa aja termasuk bahan makanan… he he, week-end & year-end. Selamat tinggal 2007 selamat datang 2008, semoga 2008 menjadi tahun kejayaan bangsa kita, khususnya dunia pendidikan. Doa kami bersamamu Dik (pendidikan). Salam buat keluarga kang.
Desember 30, 2007 pukul 3:25 am
..melek atow mejeng bareng neng kokom..hihihihi..
narsis juga si bapak yang satu ini..
sok lah..sukses deh pak.. ulah hilap ngopi heula..sateuacan begadang..
..dijamin…LIEUR..HIHIHI
Desember 31, 2007 pukul 12:36 am
DENTINGAN BELL TAHUN BARU
Rabalah hangat hatimu, kawan
Tebarkan persahabatan sehangat-hangatnya
Rangkulah kawan lama, kawan baru jangan dimusuhi
Berbagi rasa dengan hangatnya tetesan air mata damai
Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Lupakan perbedaan bangsa, kawan
Janganlah risau akan perbedaan warna kulit
Kawan Islam, kawan Kristen, kawan Hindu, kawan Buda
Kawan Pantheistic, kawan Atheis, dan kawan-kawan kepercayaan lainnya
Jabat tangan-tangan mereka dalam senyuman ramah dan setulus hati
Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Kecuplah damaimu, kawan
Sirnakan amarah dan dendam, jangan ada kesalahpahaman yang sesat
Kita adalah satu dalam sahabat, persahabatan dalam perdamaian dunia
Waktu telah berlalu, kawan
Jemput nuansa ramah pagi hingga senja, hirup udara damai ditahun yang baru
Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Kawan manusia, kawan hewan, dan kawan pepohonan
Kawan wanita dan kawan pria, kawan orang tua dan kawan muda-mudi
Kita bagaikan bagian dari kebaikan hati-hati tertulus dalam mencipta hidup damai
Janganlah terlupakan, kawan
Jiwa-jiwa telah merindu nikmatnya kerukunan dan penghargaan kehidupan
Mari berpegangan sambil melantun, bersama dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan! Kita berdamai, kasih! Kita berdamai, saudara!
Dang… ding… dang… dang… ding… dang
Bersama kebaikan dentingan bell tahun baru
Kita berdamai, kawan!
For auld lang syne, my friends
Nenen Gunadi
27-Des-2007
Desember 13, 2010 pukul 10:46 pm
Salam Kenal Mas !!
Januari 6, 2018 pukul 10:45 am
Real deal…….